Friday, May 31, 2013

Pancuran Pemandian warga kampung

Sampurasun.... Rampes.. kalau cerita soal kampung halaman mamang suka teringat waktu masih ABeGeh mandi di pancuran air yang merupakan ruang publik warga kampung berinteraksi ketika mereka muncuci pakaian, mandi, dan kegiatan lainnya. 


Mata air mengalir cukup besar sehingga suaranya bisa terdengar dalam jarak 10 m. waktu itu dibagian atas pancuran air ditumbuhi oleh tanaman bambu yang cukup lebat dan menyerupai hutan bambu kecil, pohon beringin serta pohon Loa. Dari tahun ketahun pancuran itu tidak pernah berubah debit air yang keluar, termasuk musim kemarau panjangpun air tetap berlimpah. Tidak ada istilah kekeringan air pada musim kemarau.
Memang asik sih mandi di pancuran meskipun antri ya nyantai aja, meskipun nunggu mojang mojang yang lagi nyuci, lebih siip dah  seperti Jaka Tarub hahahah... nah kalau nunggu yang lagi nyuci pas giliran nenek – nenek, huuh lama banget rasanya heheheheh... sempet tempo hari nunggu nenek – nenek yang
lagi nyuci sampai ketiduran hahahaha..
Padahal dirumah ada loh sumur, tapi lebih asik rasanya ke pancuran , tapi sekarang STOP dah ndak pernah mandi kepancuran lagi, udah Abegeh Tua sih hahahaha...



Karedok Leunca Khas Jawa Barat

Sampurasun.... Rampes...  Yuk sobat sudah saatnya makan nih kalau mamang ... ups bukan mamang tapi mantan pacar mau buatkan karedok leunca. Karedok atau keredok adalah makanan khas daerah di Indonesia. Terutama daerah jawa barat khususnya sunda, makanan tradisonal ini sangat sederhana akan tetapi mempunyai citarasa yang begitu nikmat bila kita mencicipinya.Ini terbuat dari leunca yang diracik dengan bumbu atau rempah-rempah tradisional.
Istri mamang sama anak mamang

Wah nikmatnya…Apalagi makan bersama keluarga di saung sawah... siip dah!


Sangat menggoda lidah tentunya rasanya yang berpareasi dari rasa asam, manis, asin semua ada disitu pokonya ada ada ajah ehheheh makanan ini hanya masyarakat biasalah yang mengkonsumsinya biasanya di desa-desa atau masyarakat kalangan menengah kebawah karena makanan ini sangat sederhana dan tidak membutuhkan uang banyak untuk membuatnya.

BAHAN:
  • 300 gram leunca
  • 2 cm kencur
  • 1 siung bawang putih atau bawang merah
  • 10 buah cabai rawit
  • 2 sdt irisan gula merah
  • 1 sdt garam
  •  Surawung atau kemangi
  • Terasi untuk yang suka terasi kalau tidak suka ya jangan deh
CARA MEMBUAT:
  1. cuci leunca buang tangkainya.
  2. haluskan semua bumbu, lalu masukkan leunca, uleg kasar. Aduk-aduk sampai bumbu tercampur rata.
  3. sajikan dengan nasi hangat, tempe goreng, ikan asin dan kerupuk.

Untuk 4 porsi

Thursday, May 30, 2013

Angklung dan lirik lagu manuk dadali

Sampurasun... Rampes... Ketemulagi dengan mamang, kali ini mamang mau berbagi tentang kesenian atau alat musik Angklung setelah kemarin mamang menulis tentang Calung. Alat musik ini terbuat dari bambu juga sama tapi dengan memainkannya berbeda dengan calung, angklung dengan cara digoyang – goyangkan tetapi tidak sembarang goyang loh hehehe, harus mempunyai keahlian khusus, alat musik ini berasal dari kesenian Jawa Barat alias Sunda.


Alat Musik angklung ini sudah ditetapkan sebagai Warisan budaya dunia menyusul Wayang, Keris, dan Batik yang telah terlebih dulu ditetapkan, Angklung ditetapkan pada tahun 2010.


Semoga dengan diakuinya angklung sebagai salah satu warisan budaya dunia  semakin menyadarkan kita semua akan kekayaan budaya Indonesia. Juga mampu menumbuhkan rasa bangga dan cinta pada budaya bangsa Indonesia terutama angklung....

Mari kita hahaleuangan (Nyanyi – nyanyi), sambil mendengarkan musiknya...okay

Mau donlut lagunya Klik disini ya

Lirik Manuk Dadali

Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang
Meberkeun jangjangna bangun taya karingrang
Kukuna ranggoas reujeung pamatukna ngeluk
Ngapak mega bari hiberna tarik nyuruwuk

Saha anu bisa nyusul kana tandangna
Tandang jeung pertentang taya bandingannana
Dipikagimir dipikaserab ku sasama
Taya karempan kasieun leber wawanenna

Ref :
Manuk dadali manuk panggagahna
Perlambang sakti Indonesia Jaya
Manuk dadali pangkakoncarana
Resep ngahiji rukun sakabehna

Hirup sauyunan tara pahiri-hiri
Silih pikanyaah teu inggis bela pati
Manuk dadali ngandung siloka sinatria
Keur sakumna Bangsa di Nagara Indonesia

Cipt. Sambas Mangundikarta

 
 Lirik Terjemahan: Burung Garuda

Terbang melesat tinggi, jauh di awang-awang
Merentang sayapnya, tegak tanpa ragu
Kukunya panjang dan paruhnya melengkung
Menyongsong langit dengan cergas terbangnya

Siapa yang bisa menyaingi keberaniannya
Gagah perkasa tanpa tandingan
Dihormati dan disegani oleh sesama
Tanpa ragu tanpa takut, besar nyalinya

Ref :
Burung garuda, burung paling gagah
Lambang sakti Indonesia jaya
Burung garuda, yang paling tersohor
Senang bersatu, rukun semuanya

Hidup berhimpun tanpa saling iri
Saling menyayangi, tak sungkan membela
Burung garuda adalah lambang kesatriaan
Untuk seluruh bangsa di negara Indonesia

Bila ada kesalahan kata atau penulisan bahasa mohon di maafkan ya sob...

Wednesday, May 29, 2013

Calung dan lirik lagu mawar bodas

Sampurasun.... Rampess... Ketemulagi dengan mamang, siip dah, kali ini mamang mau nulis tentang Calung dan lirik Lagu Mawar Bodas atau Mawar Putih hehehe.. 


Calung merupakan alat musik tradisional yangberasal dari Jawa Barat dan menjadi cirikhas
budaya Sunda yang selama ini ada dan bertahan di sana, sering kali orang  menganggap sama antara Calung dengan Angklung, pada dasarnya alat musik ini sama-sama terbuat dari bambu yang dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan nada-nada harmonis, bedanya adalah pada cara memainkannya, kalau Angklung dimainkan dengan cara digetarkan atau digoyang-goyangkan, sedangkan Calung dimainkan dengan cara dipukul, Calung terbuat dari bambu hitam yang memang khusus digunakan untuk membuat calung, karena suara yang dihasilkan akan lebih baik bila menggunakan jenis bambu ini.


 Lirik Lagu Mawar Bodas

Mapay jalan satapak
Ngajugjug ka hiji lembur
Henteu karasa cape na
Sabab aya nu diteang
Hujan angin dor dar gelap
Henteu aya keur ngiuhan
Sanajan awak rancucut
Beut asa karunya teuing
Pajar cenah asal nepi
Ka tempat anu di tuju
Rek ngalongok mawar bodas
Tepang nu jadi impian
Sugan tea moal gagal
kembang geus aya nu boga
Balik teh asa hoream
Leumpang ge asa ngalayang
Teu kasawang ti anggalna
Teu kapikir ti tadina
Anjeun ulah nyeri hate
Lantaran ta can pasini
Reff:
Neangan pipanyakiteun.....
Neangan pipanyakiteun...

Dibawah ini terjemahan lirik lagu mawar bodas dalam bahasa indonesia hasil tanya kesana-kemari.

Mawar Putih

Menyusuri jalan setapak
Menuju ke sebuah kampung
Tak terasa lelahnya
Sebab ada yang dicari
Hujan angin disertai suara halilintar
Tak ada tempat untuk berteduh
Walau tubuh basah kuyup kedingan mengingil
Aku tak peduli biar saja
Yang penting asalkan sampai
Ketempat yang dituju
Ingin menengok mawar putih
Yang sebentar lagi kan ku petik
Semoga tak akan gagal
Kembang sudah ada yang punya
Mau pulang terasa malas
Langkahpun terasa melayang
Tak terbayang sejak awal
Tak terfikir sebelumya
Kalau akan jadi sakit hati
Malas sekali tak sudi 
Di pikirin.. jadi penyakit 
Di pikirin.. jadi penyakit 

Mengenal Kueh dari Daerah Sunda

Sampurasun.... Rampes.... ketemu lagi dengan mamang, kali ini mamang mau nulis tentang Kueh khas Sunda biasanya bisa dijumpai di acara pernikahan, khitanan atau acara – acara lainnya, atau bisa juga pada saat kita bertamu kerumah saudara atau tetangga atau teman atau pun kenalan heheheh karena Indonesia masih dikenal sebagai negara yang penduduknya ramah. Jangankan dengan sesama saudara atau kerabat dekat. Dengan tamu baik tetangga maupun orang asing pun, masyarakat Indonesia cenderung memperlakukannya dengan hangat dan bersahabat .
      

Tradisi bertamu atau mengunjungi rumah seseorang saat ini memang cenderung menurun. Kesibukan sering menjadi alasan utama. Apalagi, kemajuan teknologi kini mendukung berkurangnya intensitas tatap muka antar seseorang dengan kecanggihan teknologi cukup SMS atau haloo di telepon atau facebookan dengan buat setatus eheheh atau pun twitteran termasuk G+ heheheh.

hidangan yang disuguhkan di meja tamu pun kadang adalah hidangan yang spesial, khas dari tempat asal sang tuan rumah, kalau tidak ada pun sang tuan rumah rela untuk mencarinya hehehe.

Di daerah Sunda sendiri, ada beberapa makanan kecil yang sering disajikan saat momen tertentu untuk menyambut tamu .
1. Opak




Opak adalah salah satu cemilan populer di kalangan masyarakat Sunda. Dengan bahan utama beras ketan, opak mengandung banyak karbohidrat. Opak bisa dikategorikan sebagai 'kerupuk'. Namun, pembuatannya berbeda dengan kerupuk pada umumnya. Opak dimasak dengan dibakar di atas bara api.


2. Ranginang

Ranginang pun termasuk cemilan kategori 'kerupuk' karena rasanya yang kriuk. Namun, pembuatan ranginang mirip seperti membuat kerupuk pada umumnya dan terbuat dari beras ketan

3. Tape Ketan
Makanan yang satu ini juga terbuat dari bahan utama beras ketan. Bedanya, beras tersebut difermentasikan dengan ragi sehingga rasanya menjadi manis asam.

Penyajian tape ketan bermacam-macam. Bisa dengan dibungkus daun pisang  daun jambu air, daun kemiri yang menimbulkan aroma khas, atau hanya dengan dimasukkan ke dalam toples. Tape ketan termasuk makanan basah yang awet karena bisa bertahan sampai seminggu. Semakin lama usia tape ketan, semakin banyak air hasil fermentasi yang keluar dan menambah cita rasa tersendiri. Air manis tersebut aman untuk diminum selama tidak terlalu banyak karena bisa mengakibatkan perut menjadi panas di dalam.


4. Ali Agrem

Mungkin saat bersilaturahim dari rumah ke rumah kemarin ada yang menemukan cemilan yang satu ini, ali agrem. Sekilas, bentuknya seperti kue donat sehingga mungkin kita akan terkecoh.

Ali agrem adalah salah satu kue tradisional khas Sunda. Dengan bahan utama tepung beras dan gula merah, kue ini memiliki cita rasa yang manis dan legit.

Sebagaimana kekayaan alam dan budayanya yang beragam, kekayaan kuliner Indonesia pun perlu dilestarikan. Apalagi, beberapa proses pembuatan cemilan Sunda pun tergolong sederhana dan mudah.

Tuesday, May 28, 2013

Kayu lame dan kerajinan Subang

Sampurasun.... Rampes.... ketemu lagi dengan mamang kali ini mamang mau nulis tentang kayu atau pohon yang bisa di gunakan untuk kerajinan yaitu kayu Lame atau Pulai setelah sebelumnya mamang nulis tentang kerajinan dengan teknik solder yang merupakan ciri khas dari daerah Subang. pohon ini hidup di pulau Jawa dan Sumatra tapi ndak tahu ding.. mungkin didaerah lain juga ada hehehe. Dikenal juga dengan nama lokal pule, kayu lame, lamo dan jelutung, atau kayu gabus.
 
Di antara beragam jenis lamo, yang tergolong populer adalah pulai putih atau orang Sunda bilang lame bodas  dan pulai hitam atau lame hideung. Ada yang menamakan pulai hitam sebagai pulai darat. Yang jelas tidak ada hubungannya dengan buaya darat hohoho...



Perbedaan yang mencolok di antara keduanya ada pada warna batang pohonnya. Kulit batang Pulai putih, sesuai namanya cenderung putih, broken white kali ya…heheheh...  Sedangkan pulai hitam ya agak gosong. Bentuk daun dari pulai putih lebih bulat menyerupai kamboja dibandingkan pulai hitam yang lebih memanjang.

Dari keduanya bisa dimanfaatkan sebagai tanaman obat, meski pulai putih lebih populer dalam hal ini.
kualitas kayunya tidak terlalu keras dan kurang disukai untuk bahan bangunan karena kayunya mudah melengkung jika lembab, tapi banyak digunakan untuk membuat perkakas rumah tangga dari kayu dan ukiran serta patung. Pohon ini banyak digunakan untuk penghijauan karena daunnya hijau mengkilat, rimbun dan melebar ke samping sehingga memberikan kesejukan. Kulitnya digunakan untuk bahan baku obat. berkhasiat untuk mengobati penyakit radang tenggorokan dan lain-lain. 

Di tempat mamang Subang Jawa Barat kayu lame sering digunakan untuk pembuatan wayang golek dan kerajinan - kerajinan lainnya



Terimakasih sobat sudah membaca tentang kayu Lame dan Kerajinan Subang semoga bermanfaat

Upacara Sawer Panganten Sunda

Dina acara perkawinan adat Sunda anu masih keneh  ngagem kana adat istiadat sepuh seueur pisan lalakonana.
Tina mulai acara nyambut tamu dugi ka acara silengseren dina acara adat istiadat urang Sunda pasti sok dilaksanakeun.


Salain ti eta nu pasti mah acara nincak endog dugi ka parebut bakakak panganten sok bari di tambihan sempal guyon pastina sok tambah rame suasanana.



Dina nomer kahiji mah meureun pamikir sim mamang  matak diayakeun acara kikituan oge kanggo panganten ku kolot urang baheula, supaya nyairkeun suasana panganten anu tegang sareung degdegan, jadi karaosna suasana na teu pahibut teuing.

 Dina sakalian acara kitu aya hiji acara anu sok kadang kadang bareubeu isin manah ngadangu na komo ku anu masih bujangan mah nyaeta acara Upacara Sawer panganten Sunda.

Nyukcruk galur ti karuhun
Nutur lacak para wali
Nyambung ka bala rea
Titinggal ti nini aki
Ngawaris kabudayaan

Seni sunda sawer asli
Neda agung cukup lumur
Neda jembar pangaksami

Bilih aya kalepatan
Wireh ayeuna sim kuring
Nyawer anu pangantenan
Nyanggakeun mugi ditampi

====================


Sawer panganten nyaeta acara nasihat ti kolot kanggo ka urang, terutama mah kanggo panganten anu di sampaikeun ku Sinden, eusina ti mulai kawajiban suami istri dugi ka masalah ngagayung bahtera rumah tangga…

Tapi dina sakalian bab eta anu paling sok di tempal ku hadirin upami tos mulai ngabahas masalah kawajiban suami istri dina ing goning numpahkeun rasa ka tresna. Eta sawer panganten jadi tambah rame eak eakan, salah sahiji syair anu ku sim mamang masih di emut dugi ka ayeuna yaeta…

Omat Nyai ulah reuwas
Mun mendak nu heuras heuras..
Gedena sageude Buras
Mun kaluar  jiga cibeas….

Syair anu di luhur kumamang di tulis teh eusina ngeunaan malam pertama, pelajaran kanggo panganten istri supaya tong reuwas sareung sieun nyanghareupana.
Tapi upami di tinggal ku jaman ayeuna mah jiga nateh isi sawer panganten teh tos ketinggalan jamankumargi masalah sex sanes hiji masalah tabu, tapi tos jadi hal biasa anu tiasa di konsumsi iraha wae.
Bahkan upami urang muka internet oge seuseur na mah bab sex anu paling di taringgal ku barudak teh.
Tapi sabada ti eta tetep sawer panganten anu isina pinuh ku pelajaran tetep kudu di lestarikeun sareung hiji kabanggan urang Sunda pada umumna dina ngalestarikeun titinggal kabudayaan kolot baheula.

Hatur nuhun…hapunten ka sobat- sabit, mamang nganggo bahasa Sunda dina ieu tulisan kumargi mamang teh hoyong weh " sapertos dina majalah mangle hehehe".

Dan Kepada yang tidak mengerti bahasa Sunda pun mamang minta maaf juga kalau tulisan dengan menggunakan bahasa Sunda tidak berkenan di hati sobat semua…