Sampurasun.... Rampes.... Ketemu lagi dengan mamang, kali ini mamang mau nulis tentang Dongeng Wa Kepoh
Lebih asik dan seru bila Speaker Computer anda dinyalakan .....
Suasana akan hening, kalau si pencerita di radio atau pendongeng yang namanya (Uwa Kepoh, Abah Selud, Aki Balangantrang, Mang Endut, Mang Utun) membeber kesedihan dalam cerita, misalnya tokoh dalam dongeng sedang mengalami masalah diganggu setan, kena santet, atau tersesat di hutan . Namun bisa langsung berubah heboh, ketika dalam dongeng terjadi pertarungan sengit dan habis-habisan.
Efek dramatis dari dongeng radio, justru ketika terjadi duel keras! Sang tokoh dalam dongeng perang tanding dengan musuh, lengkap dengan segala jurus dan ilmu-ilmu kanuragan. Latar suarau menjadi sedemikian panas, lantaran diiringi dengan musik pencak silat (kendang rampag). Pendongeng pun heboh berkicau. Belum lagi ada pekikan menjerit, meraung, atau malah sumpah serapah. Tak jarang, dalam dongeng pun terbetik ucapan ucapan lucu yang menggerojok perut (untuk tertawa terbahak).
Lebih asik dan seru bila Speaker Computer anda dinyalakan .....
Dongeng yang dibawakan Wa Kepoh ini setidaknya menjadi kenangan tersendiri bagi urang Sunda kala itu. Bayangkan, selain Persib yang menjadi aspek pemersatu urang Sunda, dongeng ini pun seakan menjadi media keakraban orang Sunda. Dimana-mana orang Sunda hampir semua mengenal dongeng tentang kisah pendekar dari Tanah Sunda ini dari anak – anak, bapak – bapak, akang – akang , Eteh – eteh, bibi – bibi, nenek – nenek, kakek – kakek pokonya semua deh heheheh .
Ceritanya hampir sama dengan film-film silat waktu itu yang diperankan Advent Bangun dan Barry Prima juga mirip dengan kisah dalam buku silat Kho Ping Ho atau Wiro Sableng. Memang, cerita silat waktu itu sedang tren. Kisah petualangan pendekar, kasih sayang, hingga nilai-nilai kehidupan ada terbungkus rapi dalam kisah dongeng "Si Rawing".
Maklum, waktu dongeng "Si Rawing" mamang masih sekolah SD.
memang seperti sudah kecanduan dengan dongeng "Si Rawing" ini. Bahkan, kami rela ke sekolah membawa radio transistor, dimana kadang batu baterainya habis. Maka, kami rela "mengisi ulang" baterai dengan menjemurnya di atap sekolah. Bahkan guru-guru kami pun kadang bareng-bareng mendengarkan dongeng "Si Rawing" di kantin sekolah. Kita tidak ingin ketinggalan satu episode pun kisah petualangan si Rawing dalam menghadapi musuh-musuhnya. Walaupun waktunya tidak 1 jam full, karena kadang lama diselingi oleh iklan yang kebanyakan sudah di-blocking oleh sponsor utama. Uniknya, iklan sendiri dibawakan oleh Wa Kepoh dengan kepiawaiannya dengan aneka jenis suara, laki-laki, perempuan, anak-anak, atau suara kakek-kakek.
Efek dramatis dari dongeng radio, justru ketika terjadi duel keras! Sang tokoh dalam dongeng perang tanding dengan musuh, lengkap dengan segala jurus dan ilmu-ilmu kanuragan. Latar suarau menjadi sedemikian panas, lantaran diiringi dengan musik pencak silat (kendang rampag). Pendongeng pun heboh berkicau. Belum lagi ada pekikan menjerit, meraung, atau malah sumpah serapah. Tak jarang, dalam dongeng pun terbetik ucapan ucapan lucu yang menggerojok perut (untuk tertawa terbahak).
Terimakasih Anda sudah membaca dan mendengarkan Dongeng Wa Kepoh
No comments:
Post a Comment